Pada masa pemerintahan Rasulullah Saw hiduplah seorang
pemuda miskin di Yaman yang bernama Uwais al-Qurni. Ia yatim tak punya sanak
saudara kecuali ibunya yang telah renta. Ia pertama masuk muslim ketika
mendengar seruan pertama Rasulullah di negerinya. Ia seorang yang taat
beribadah dan patuh terhadap ibunya.
Pernah suatu ketika ia rindu dan ingin mengunjungi
secara langsung ke rumah Rasulullah Saw. Namun dalam pikirnya masih bingung
karna keadaan ibunya yang sakit. Namun karna kerinduan yang sudah tak bisa
dipendam lagi, ia memberanikan diri izin kepada ibunya. Sang ibu pun sudah
mengerti dan paham rasa dalam diri anaknya tersebut sehingga beliau pun memperbolehkannya.
Setelah berkemas dan berpesan pada tetangga agar
menjaga ibunya, Uwais pun berangkat menemui Rasulullah. Tapi sayang, saat
sampai di rumah Rasulullah sedang berada di medan perang. Ingin rasanya
menunggu tapi ia hanya bisa meninggalkan pesan untuk Rasulullah dikarenakan
pesan ibunya agar cepat pulang.
Sekembalinya Rasulullah dari medan perang, beliau
bertanya mengenai Uwais al-Qarni. Lalu beliau berkata bahwa Uwais adalah sosok
yang taat pada ibunya. Ia tidak dikenal di bumi tapi sangat dikenal di langit.
Rasulullah Saw bersabda pada Sahabat Ali ra dan Umar ra, “Ia mempunyai tanda
putih di tengah telapak tangannya, apabila kalian bertemu mintalah do’a dan
istighfarnya. Dia adalah penghuni langit bukan penghuni bumi".
Tahun berlalu, Rasulullah Saw wafat, hingga Umar ra
teringat akan sabda Rasulullah dan hendak mencari Uwais al-Qarni bersama Ali
ra. Ketika berjumpa dan bersalaman dengan Uwais, Umar membalikkan tangan Uwais.
Dan meminta agar Uwais mendo’akan mereka berdua. Uwais enggan dan berkata
“sayalah yang harus meminta do’a pada kalian“. Tapi karna desakan Umar ra dan
Ali ra, Uwais pun mau mendo’akan mereka berdua.
Setelah
pertemuan itu, Umar ra hendak menyumbangkan uang dari Baitul Mal untuk jaminan
hidup Uwais. Namun di tolaknya dan berkata “hamba mohon, hari ini saja saya
diketahui orang. Selanjutnya, biarlah saya yang fakir ini tidak diketahui orang
lagi.
Beberapa waktu
kemudian tersiar kabar tentang meninggalnya Uwais al-Qarni. Anehnya, banyak
yang mengherankan di setiap proses menjelang pemakaman (memandikan, mengkafani,
menyolatkan, penggalian kubur, pengusungan jenazah) hingga pemakamannya. Selalu
ada orang yang –luar biasa- banyak yang tidak dikenal penduduk Yaman berebut
mengurus jenazah. Padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.
Meninggalnya
Uwais ini sangat menggemparkan penduduk Yaman hingga bertanya-tanya “siapa
sebenarnya engkau wahai Uwasi al-Qorni?”. Agaknya mereka adalah malaikat yang
diturunkan ke bumi untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Ia sangat mencintai
Rasulullah Saw, meneladaninya, taat dan bakti kepada ibu, ahli sedekah meski
dalam kesempitan. Dialah Uwais al-Qarni. Tak dikenal di bumi namun sangat
terkenal di langit.
No comments:
Post a Comment